“As long as i know she is there and safe. I’m sure we’ll be okay.. kan tau sendiri sayang, yang menghancurkan seseorang itu adalah pikiran negatif, prasangka. Kalau aku tau dia baik-baik saja didalam. Aku juga akan tenang, iya kan?” Jawabku meyakinkan Kak Rizhan.
“Mazaya, do you know you are truly stubborn when you want something?”
“I don’t. But you love me because of that, right?”
“I love you every single time just because who you are. Di antara sekian banyak wanita yang bisa aku pilih. Aku pilih kamu.”
“Gila, sekian banyak yang bisa dipilih. OMG. Are you kind of a player ? Hahaha”
“Well, with this handsome face ya ada kali sekitar dua atau tiga wanita yang mengantri pasti.”
“Oh snap,” aku mulai cemberut.
“Hahaha bercanda sayang, gemes ih bisa becandain kamu. Allah kirim kamu untuk aku adalah jawaban doaku. Mungkin benar aku bertualang selama ini. Well ya, aku sudah pernah ceritakan ke kamu tentang semuanya kan. Tapi kamu labuhan terakhirku.”
“No, kamu ga cerita semuanya tuh. Hahahah. Ngakunya sama aku backpacker ke Thailand. But for sure, aku tau kamu kesana sama pacar kamu kan? Hahaha. Kok ga sekalian ngikut aja ke Eropa? Kan keluarga juga udah pada kenal, pasti pada seneng si kamu nya Go International, punya mantu kerja di luar negeri. Hahaha”
“Oh wow, how could you know that? Hahaha. Iya, aku ga ceritain part yang itu.”
“Iya tau kok, banyak yang ga kamu ceritain juga aku tau. Karena kasih sayang Allah kali ya ada aja yang kasih info hahahaha. It is okay sayang. Kamu kan tau prinsipku. The past, semua sudah berlalu. Ga akan bisa dihapus dan sebaiknya jangan diulang. Note that mister right.”
“I know, that’s one of my reason to choose you. You’re heart. Penerimaan kamu, kesabaran kamu atas segala sesuatu itu aku kagum akan itu. Setelah menjalani rumah tangga kita pun, aku semakin mengenal hatimu. Wajar kan aku sangat pencemburu? Aku takut sekali posisiku dihatimu diambil orang lain.”
“Dear, aku tu ga masalah sebenernya kamu mau gimana juga. Asalkan hal-hal ini kamu inget nih, apa-apa itu mbok ya dikomunikasiin gitu, kan kamu tau nih aku yang tipe nya mendem, diem aja kalo ngadepin yang aku rasa ga nyaman atau ga suka. Nah, kalau kamu ngeh, aku harap kamu tu mau tanya sama aku, dengerin dulu akunya kenapa, pahamin masalah dari sudut pandang aku. Bukan cuma diem aja, bertingkah kaya ga ada apa-apa, kaya semua baik-baik aja walau kamu tau aku ga baik-baik aja.”
“Jadi ga suka ya kalo aku ga tanya gitu ke kamu?”
Baca Juga : Terima Kasih Telah Percaya Bahwa Aku Cahaya Surga Untukmu – Masa Itu Datang Part 10
0 comments