Terima Kasih Telah Percaya Bahwa Aku Cahaya Surga Untukmu – Masa Itu Datang Part 8

masa itu datang

“Mazaya, gimana kondisinya? Udah tes? Kok keliatan lemes amat ?”

“Udah bu, sudah tes tadi pagi..”

“Gimana hasilnya?”

“Kaya gini bu, ada dua garis tapi samar.” Kujawab dengan mata berkaca-kaca.

“Alhamdulillah, selamat Mazayaa, ini artinya hamil. Kamu jaga kesehatan ya.”

“Belum tentu kali bu, kan masih samar, bisa aja malah semakin pudar kan?” Jawabku mencoba menahan diri.

“Positif aja dulu, kamu ih negatif amat. Berdoa sama Allah biar diberikan yang terbaik ya!”

“Takut kecewa bu..”

Tidak terhitung jumlah alat tes kehamilan yang sudah kucoba. Tanda garis satu selama ini ternyata cukup menyisakan rasa takut untuk berharap ya. Memberi ruang negatif dalam tubuhku. Tapi aku kan tidak boleh seperti itu. Allah Maha Mengabulkan sesuatu, pada waktu yang tepat menurut Nya. Benar saran Bu Jasmine, aku harus positif thinking dulu.

Sudah dua minggu sejak pertama kali tes dan hari ini aku beranikan diri melakukan tes lagi. Semakin jelas dua garis itu muncul. Ternyata ini sejalan dengan semakin banyak tanda kehamilan yang terjadi pada diriku.

“Anak Ibu.. kamu tu ada ada ya maunya..
Masa ibu ga bisa nyium bau lain selain bau Ayah mu siihhh”
Celetuk ku kepada janin dikandunganku.

Iya benar, aku tidak tahan mencium aroma parfum selain parfum Kak Rizhan. Auto muntah muntah kalo kata anak sekarang. Kenapa gitu ya? Unik sekali morning sickness ini.

Hal baru lain yang kualami adalah setiap sikat gigi pasti ditutup dengan muntah setelahnya. Perasaan tidak dalam sekali disikat giginya, kenapa bisa mancing muntah juga ya? Sungguh aneh sekali.

Hal-hal diluar kebiasaan yang terjadi ini terjadi karena perubahan hormon didalam tubuh ibu hamil. Tapi, benar kah aku hamil? Apakah janin ku berkembang? Sebaiknya ajak Kak Rizhan periksa dalam waktu dekat.

“Ayang, aku udah bikin reservasi di dokter Yanti, nanti malam kita kesana ya.” Kukirimkan pesan teks pada Kak Rizhan.

“Pulang kerja ya sayang? Kita kerumah dulu atau langsung saja?”

“Terserah Kakak, aku ngikut aja maunya gimana.”

“Langsung aja dari kantor ya, biar ga bulak balik.”

“Oke love.” Tutupku mengakhiri pesan chat itu.

Anakku.. sebentar lagi ibu akan memeriksamu !

Kami tiba di klinik kesehatan ibu dan anak ini sudah pukul delapan malam. Kukira, hanya dengan reservasi via telepon sudah mengamankan antrian kami. Ternyata tidak, antrian pemeriksaan ditentukan dengan urutan kedatangan pasien.

Saat kami tiba belum ada pasien yang diperiksa karena Dokter sedang membantu persalinan.

“Ya Ampun dek.. masih seramai ini, kamu gapapa ini nunggu lama banget nanti?”

“Kita dapat antrian berapa, Kak?”

“Pasien terakhir katanya, mungkin jam 12 atau jam 1 malam.” Jawab suamiku dengan tatapan penuh iba melihatku.

“Gapapa sayang, udah kepalang sampai disini, biar ga bulak balik. Tapi Kakak capek? Apa mau kita tunda aja periksanya?”

“Aku gapapa sayang, kan besok jadwal off kerja. Kamu ini loh kasian.. besok pagi kerja, lemes gitu juga.. apa baik untuk bayi kita kalau kamu kelelahan ?”

Baca Juga : Terima Kasih Telah Percaya Bahwa Aku Cahaya Surga Untukmu – Masa Itu Datang Part 9

seo ajansı seo agency web tasarım ajansı web design agency mobil uygulama yapan firmalar companies that develop mobile applications logo tasarım profesyonel logo tasarımı logo design reklam ajansı advertising agency sosyal medya ajansı social media agency tanıtım filmi