“So can you imagine how could i face this alone, all the time?” Cecarku padanya.
Perbincangan kami terputus karena namaku dipanggil oleh perawat untuk diperiksa. Seketika keinginanku untuk mengutarakan seluruh perasaanku kepada Kak Rizhan berganti menjadi rasa gelisah yang luar biasa.
Seseorang tolong ada jutaan kupu-kupu didalam perutku! Ya Tuhan, akankah hasilnya baik, atau sebaliknya. Bagaimana aku menghadapi hal ini jika ternyata bukan hasil pemeriksaan yang baik.
“Jangan overthink again my dear. Keliatan jelas di wajah kamu. Semua akan baik-baik saja.”
“Ih, hal beginian aja peka. Kemana selama ini Bapak yang suka nyuekin aku hahaha.” Jawabku sambil bercanda.
Terimakasih Tuhan, terimakasih dia yang kau jadikan suamiku. Walau sering tidak memahami aku, dia tetap lelaki yang paling bertanggung jawab menurutku. Doa orangtuaku pasti Engkau kabulkan dengan menjadikan dia jodohku.
Bismillah, kami akan memasuki ruang pemeriksaan.
“Ibu Mazaya?” Sapa dokter Yantu dengan nada rendah.
“Selamat malam dokter, iya benar saya Mazaya ”
Kesan pertamaku terhadap dokter Yanti adalah beliau terlihat luar biasa menyejukkan. Padahal baru mengucapkan sepatah kata. Rasa deg-deganku perlahan memudar berganti menjadi ketenangan.
“Iya, gimana bu? Ada keluhan apa?”
“Saya sudah telat haid kurang lebih dua minggu dokter. Rasanya juga tubuh saya sakit sekali, pinggang dan rahim sering sakit, keputihan ada sedikit, dan payudara pun sakit bila tersentuh. Saya coba tes dengan alat tes kehamilan, hasilnya garis dua namun samar.”
“Hmm baik, sebelumnya sudah pernah hamil?”
“Belum dokter, jika ini benar hamil. Ini kehamilan pertama dalam lima tahun.”
“Hari pertama haid terakhirnya masih ingat tanggal berapa?”
“Kurang lebih tanggal 5 dokter”
“Oke kalau begitu, yuk saya USG ya. Mari silahkan berbaring. Dibuka area perutnya sedikit ya. Mbak perawat akan membantu.”
Aku dituntun perawat untuk naik ke atas kasur. Perawat mempersiapkan alat USG. Apa itu USG ? Singkatan dari Ultra Sonografi, yaitu pemeriksaan yang menghasilkan citra bentuk organ dalam beserta isinya ditubuh kita melalui suara ultra. Hebatkan aku masih mengingat detail apa itu USG. Mantan mahasiswa kesehatan masyarakat yang tidak menggunakan ilmunya di masyarakat ini ternyata masih cukup pintar.
Setelah persiapan selesai, dokter Yanti mulai melakukan pemeriksaan USG kepadaku. Cairan seperti gel disemprotkan diatas area rahim dan alat USG mulai diletakkan. Hasilnya terlihat pada layar kecil didepanku.
Mengulang pemeriksaan beberapa kali, dokter Yanti mulai berbicara,
“Baik bu, seperti yang kita lihat. Ini area rahim ibu, dan ada kanting seperti balon didalamnya. Area disekitar rahim pun menebal. Ini artinya kemungkinan akan terjadi kehamilan. Mengapa saya sebut kemungkinan, karena didalam balon ini masih kosong. Belum terlihat adanya tanda keberadaan janin.”
Ya Allah, rasa degdegan itu muncul kembali. Akankah kehamilan ini menjadi rezekiku?
“Namun jangan khawatir, kondisi seperti inj biasa terjadi jika usia kehamilan masih sangat muda. Dalam perkiraan saya, ini baru berusia 5 atau 6 minggu kehamilan. Ini adalah masa yang sangat penting. Sebuah keharusan Ibu Mazaya untuk menjaga kondisi agar tetap sehat karena di masa ini masih rentan terjadi keguguran.”
Aku terdiam, berusaha mencerna apa yang disampaikan dokter Yanti. Yang terdengar di kepalaku hanya kata-kata rentan terjadi keguguran.
“Biasanya memang pemeriksaan USG dari atas perut ini kurang detail untuk kehamilan muda. Sebaiknya pemeriksaan ini diulangi 2 minggu lagi bu, atau Jika saya melakukan pemeriksaan dalam, apakah ibu berkenan?”
Apa itu pemeriksaan dalam? Kutanya pendapat Kak Rizhan.
“Kami kembali dua minggu lagi saja dokter”
“Iya baik silahkan. Kalau begitu saya berikan vitamin dan penguat kandungan ya”
Baca Juga : Terima Kasih Telah Percaya Bahwa Aku Cahaya Surga Untukmu – Masa Itu Datang Part 12
0 comments