Hidup tidak selalu indah, langit tak selalu cerah

Hidup tidak selalu indah langit tak selalu cerah

Waktu terus berputar dan beragam peristiwa ikut mengiringi derap langkah kehidupan manusia. Adalah kenyataan bahwa problematika hidup bermasyarakat sangatlah kompleks. Yang demikian itu karena masyarakat berikut seluruh lapisannya memiliki karakter dan kepribadian yang tidak sama.

Demikian pula tingkat pemahaman tentang agama dan kesiapan untuk menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari pun sangat beragam. Oleh sebab itu, masing-masing individu hendaknya memiliki kesiapan jiwa yang bisa menjadi bekal menghadapi keadaan apapun dengan tepat. Di antaranya adalah sikap tabah dan lapang dada yang didukung oleh ilmu syariat. Bisa dikatakan, secara umum orang itu siap untuk dipuji dan diberi, namun sangat berat jika dicela dan dinodai. Di sinilah ujian, apakah seseorang mampu menguasai dirinya saat pribadinya disinggung dan haknya ditelikung.

DAFTAR ISI

Sesungguhnya segala sesuatu diciptakan berpasangan

Sesungguhnya Allah menciptakan segala sesuatu itu berpasangan, siang dan malam, laki-laki dan perempuan, jantan dan betina, susah dan senang, kecil dan besar, musibah dan anugrah, kaya dan miskin, tua dan muda, sehat dan sakit, dan lain sebagainya. Selalu tanamkan dalam diri, bahwa bersama kesusahan pasti ada kemudahan sebagaimana yang telah dijanjikan Allah, dan sudah dibahas dalam tulisan saya sebelumnya.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat: 13)

Seperti halnya malam yang gelap, akan berganti menjadi siang yang terang

Malam yang gelap akan berganti menjadi siang yang terang, salah satu pergantian yang luar biasa bagi orang yang berpikir. Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan segala yang bernyawa. Kadang-kadang malam terasa panjang dan sebaliknya. Musim pun silih berganti. Musim dingin, panas, gugur, dan semi. Demikian juga hujan dan panas. Semua ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang berpikir. Bahwa tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya, pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.  Dan Allah menjadikannya seperti ini untuk dimanfaatkan oleh siapa saja yang ingin mengambil pelajaran, bahwa siang dan malam itu masing-masing mempunyai peran dalam kehidupan.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali ‘Imran: 190-191)

Karena memang siang itu untuk kita bekerja, dan malam untuk istirahat

Karena memang siang itu dijadikan untuk kita bekerja, bertaburan di muka bumi untuk menjemput rezeki yang telah disediakan Allah untuk kita. Jadikan malam itu sebagai pakaian yang menyelimuti diri kita, dan jadikanlah tidur itu sebagai pemutus segala aktifitas sehingga kita bisa istirahat untuk memulihkan tenaga untuk aktifitas esok harinya. Aktifitas siang hari yang penuh dengan problematika, hiruk-pikuk, dan berbagai permasalahan lainnya membuat kita lelah sehingga kita memang membutuhkan malam untuk beristirahat.

“Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (QS Al-Furqan: 47)

Karena itu bersyukurlah ketika senang, dan bersabarlah ketika mendapat bencana

Problematika hidup yang dialami sebaiknya bisa lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, baik itu diwaktu senang maupun ketika mendapat bencana. Kebanyakan dari kita hanya ingat kepada Allah disaat mendapat bencana saja. Dan alangkah bahagianya menjadi seorang mukmin, karena jika kita bersyukur saat mendapat kesenangan, itu akan menjadi kebaikan bagi kita. Dan jika kita bersabar saat ditimpa kesusahan, itu juga akan menjadi kebaikan bagi kita. Jadi jangan pernah berputus asa bahkan berpaling dari Allah jika kita sedang ditimpa kesusahan.

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR Muslim)

Selalu ingat bahwa ujian dan musibah itu tanda kecintaan Allah, dan karunia Allah itu sangat besar

Inilah yang patut dipahami setiap insan beriman. Bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin menyayangi dirinya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Namun ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita adalah bersabar. Sabar ini merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya. “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).

Dan jangan pernah lupakan bahwa karunia Allah itu sangat besar, sekalipun kita dihadapkan dengan masalah yakinlah pasti akan ada karunia besar yang akan Allah limpahkan kepada kita sampai kita puas. “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.” (QS Ad-Duha: 5)

Jadi, meskipun memang hidup itu tidak selalu indah dan langit tidak selalu cerah, tetapi semua pergantian ini seharusnya bisa lebih mendekatkan diri kita kepada Allah sehingga kita termasuk orang-orang yang bisa beryukur saat senang dan bisa bersabar ketika mendapat bencana. Saat hidup sedang sedang senang, harta berlimpah, janganlah berpongah diri karena kekayaan bukan untuk dibanggakan. Tetapi syukuri dan berikanlah kepada yang memerlukan, karena dalam harta kita itu ada hak orang lain.

Pun demikian saat kita sedang ditimpa kesusahan, janganlah sampai putus asa apalagi membuat kita semakin jauh dari Allah. Karena kemiskinan itu memang bukan untuk dicela, tapi hiasilah dengan kesabaran agar tampak lebih indah dan Allah pun semakin cinta. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Baca Juga : Kehidupan dunia hanya sementara, yakin besok masih hidup?

seo ajansı seo agency web tasarım ajansı web design agency mobil uygulama yapan firmalar companies that develop mobile applications logo tasarım profesyonel logo tasarımı logo design reklam ajansı advertising agency sosyal medya ajansı social media agency tanıtım filmi